Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono dalam rilis di Jakarta, Selasa, berpesan kepada petani untuk jangan hanya mengandalkan pupuk kimia, harus ada alternatif.
“Misalnya menggunakan pupuk organik, bagaimana limbah-limbah pertanian atau peternakan itu bisa diolah menghasilkan pupuk organik. Tentunya harganya bisa lebih murah, sehingga petani tidak tergantung 100 persen kepada pupuk kimia yang mahal dan sulit didapat,” katanya.
Ono juga meminta agar PT Pupuk Indonesia Holding Company membenahi berbagai macam permasalahan distribusi, khususnya untuk pupuk bersubsidi.
Baca juga: Mentan minta petani tak bergantung pada pupuk subsidi
Pasalnya, di hampir beberapa wilayah saat ia mengikuti kunjungan Komisi IV DPR RI ke daerah pertanian, dirinya kerap menemui permasalahan yang relatif hampir sama.
“Setiap kunjungan kami ke wilayah daerah pertanian, keluhannya hampir sama seperti itu. Protes petani itu terkait dengan kelangkaan pupuk dan harga pupuk yang mahal. Sehingga inilah yang menjadi catatan bagi Komisi IV dan pemerintah untuk membenahi terkait dengan tata niaga distribusi pupuk,” ujar Ono.
Menurut dia, akibat kelangkaan pupuk bersubsidi ini, ada aspirasi dari petani yang meminta agar program pupuk bersubsidi ini dihapuskan saja, diganti menjadi subsidi akhir atau subsidi produk pertaniannya.
Baca juga: Pupuk Indonesia gandeng Rekosistem turunkan GRK lewat kelola sampah
Hal tersebut, lanjutnya, tentu saja harus didiskusikan bersama antara Komisi IV DPR RI dengan Pemerintah, untuk membahas secara mendalam mengenai apakah memang memungkinkan ide ini dilakukan.
Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama dengan PT Pertamina (Persero) dan Mitsubishi Corporation sepakat untuk mengembangkan bisnis Green Hydrogen dan Green Ammonia Value Chain serta Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sejalan dengan target pemerintah menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030.
Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio & Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Iman Rachman, Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) Jamsaton Nababan, dan Kepala Perwakilan Mitsubishi Corporation untuk Indonesia, Takuji Konzo, di Jakarta, Rabu, 2 Maret 2022 yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan nota kesepahaman antara Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Mitsubishi merupakan langkah awal bagi kolaborasi ke depan dan juga bagian dari misi Green Industry Cluster yang telah disepakati dan diresmikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Pertamina, dan Pupuk Indonesia sebelumnya.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman menyatakan bahwa Pupuk Indonesia sangat menyambut baik kerja sama dengan Pertamina dan Mitsubishi, yang dinilai sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap green energy dan mencapai target Net Zero Emission.
Bakir mengatakan pihaknya di industri pupuk telah melakukan sejumlah inisiatif untuk dapat mendukung program pemerintah tersebut, salah satunya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu sumber energi untuk pabrik di Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sumber : AntaraNews.com